Alasan Kaisar tersebut adalah karena tingginya harga kimono motif tulisan tangan yang beredar di pasar. Dengan keluarnya kebijakan tersebut harga kimono dapat ditekan, dan kimono motif sablon mulai banyak digunakan oleh masysrakat jepang.
Selanjutnya sablon berkembang sampai daratan Eropa. Pada tahun 1851-1862
dan kemudian pada tahun 1868 Joseph Swan mendirikan dan menemukan
produk autotype.
Pada tanggal 11 Juli 1907 Samuel Simmon yang berkebangsaan Inggris mendapatkan hak patentnya untuk teknik cetak sablon. Teknik sablon yang dibuat menggunakan Chiffon sebagai pola (form) untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari gasa atau kain saring. Gambar yang tercetak akan mengikuti pola gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya teknik ini dikenal dengan sebutan silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutra.
Pada tanggal 11 Juli 1907 Samuel Simmon yang berkebangsaan Inggris mendapatkan hak patentnya untuk teknik cetak sablon. Teknik sablon yang dibuat menggunakan Chiffon sebagai pola (form) untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari gasa atau kain saring. Gambar yang tercetak akan mengikuti pola gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya teknik ini dikenal dengan sebutan silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutra.
Setelah
itu cetak sablon berkembang ke Amerika Serikat sehingga pada tahun 1924
pertama kalinya proses cetak sablon dilakukan di atas bahan tekstil dan
kemudian pada tahun 1946 MC Kornick dan Penney menemukan mesin cetak
sablon.
Usai
perang Dunia ke-2, teknik cetak saring terus berkembang pest.
Inovasi-inovasi terus dilakukan hingga memunculkan genre baru yaitu
teknik cetak saring moderen. Namun, teknik dasar yang di gunakan cetak
saring tetap sederhana, mudah, dan murah untuk di praktekan. Karenanya,
selama bertahun-tahun, pandangan orang pada teknik saring ini tetap
sama, yakni usaha sambilan tetapi menghasilkan.
Pada saat sekarang ini sablon kaos sudah semakin berkembang lagi, khususnya untuk industri kaos polos. Mulai tersedianya grosir kaos polos dan konveksi kaos polos yang dijual di pasaran membuat semua orang bisa mencetak sablon kaos sablonnya sendiri. Alternatif pembuatan sablon kaos bukan hanya terbatas pada sablon manual dengan berbagai variasinya seperti glitter, foam, flock, glow in the dark, atau high density, dan sebagainya, namun juga sekarang ini merambah ke dunia digital. Sablon manual, sablon digital, dan yang terbaru menggunakan teknologi printer direct to garment (DTG) merupakan perkembangan dari proses cetak sablon. Teknologi ini akan terus berkembang, dan teknik print sablon kaos selalu berkembang dengan penemuan-penemuan yang baru.